Ada
yang menyarankan untuk menggunakan metode ATM (Amati, Tiru,
Modifikasi) agar lolos dalam pendanaan PKM. Namun, tidak selamanya metode ini
berhasil, dan walaupun berhasil biasanya akan menghasilkan karya2 bajakan yang
pelaksananya sendiri tidak memahami betul konsep PKMnya sendiri, karena hanya
mengadopsi ide orang lain. Berbeda bila metode ATM dilakukan oleh pemilik
idenya sendiri, sehingga malah termasuk dalam penyempurnaan idenya yang
sebelumnya. Nah, pada tulisan ini akan dirangkum beberapa tips dan trik lolos
PKM tanpa harus meniru dan membajak ide orang lain. Tulisan ini merupakan pengalaman pribadi dan sudah diterapkan
Luruskan
Niat
Apabila kamu hanya
ingin berniat menggali dana PKM saja alias 100% money oriented, (mendapatkan uang saja), maka lebih baik
mendaftarlah kerja dan urungkan niatmu untuk membuat proposal, karena biasanya
yang seperti ini menghasilkan PKM yang jika lolos hanya melahirkan kegiatan
yang dipaksakan dan bertahan hanya
sampai MONEV berakhir. Sangat tidak efisien.
Pastikan
PKM apa yang dipilih
Terdapat banyak jenis PKM yang disediakan oleh dikti, yaitu
PKM Penelitian (PKMP), PKM Penerapan Teknologi (PKM-T), PKM Kewirausahaan
(PKM-K), PKM Pengabdian kepada Masyarakat (PKM-M), PKM-GT, PKM Artikel Ilmiah
(PKM-AI) dan PKM Gagasan Tertulis (PKM-GT). Pastikan dulu apa yang menjadi
idemu. Misalkan, apabila itu adalah suatu alat yang masih dalam anganmu, maka
tidak ada salahnya diikutkan dalam PKMGT, namun bila kamu ingin membuat
prototipenya, maka cocok bila diikutkan dalam PKMKC, dan bila alat itu sudah
pernah dicoba untuk dibuat dan sekarang kamu ingin menjualnya, maka cocok
dimasukkan ke PKMK. Apabila alat tersebut masih perlu diuji, maka tidak ada
salahnya bila diikutkan PKMP terlebih dahulu. Apabila alat tersebut sudah
teruji, dan kamu tidak ingin menjualnya tapi ingin agar alatmu diadopsi oleh
masyarakat, maka tidak ada salahnya diikutkan dalam PKMM. Apabila kamu belum
memiliki ide baru, kamu bisa menulis laporan magang atau laporan praktek kerja
lapang (PKL) yang telah kamu laksanakan dan mengirim tulisanmu sebagai PKMAI. Kamu tidak
harus membuat sebuah penemuan baru, namun dapat berupa penyempurnaan dari
hal-hal yang sudah ada
Jangan
mencari masalah, tapi berilah solusi untuk masalah
Bila Kamu membaca
koran, majalah, ataupun mengamati media sosial, bahkan jika mengamati
lingkungan sekitar tempat tinggalmu, akan didapatkan ribuan permasalahan di
Indonesia. Sebagai agen perubahan, mahasiswa ditantang untuk menyelesaikannya,
salah satunya dengan sarana PKM. Jadi, jangan
sekali2 menciptakan ide terlebih dahulu, tapi amati dulu apa masalah yang ingin
diselesaikan dengan idemu.
Dosen Pembimbing PKM sangat penting
Pembimbing PKM ibarat
lampu yang akan membuat idemu semakin terang. Sangat penting untuk memilih
pembimbing yang sudah sering meloloskan mahasiswa di PKM, bahkan akan lebih
baik bila pembimbingmu pernah atau sering menjadi reviewer PKM yang ditunjuk
oleh DIKTI. Beliau sudah memahami betul apa itu PKM dan bagaimana seluk
beluknya, sehingga ketika mahasiswa
datang kepadanya, akan mendapatkan banyak masukan. Namun poin 4 ini tidak
mutlak, banyak dosen muda dan baru yang memiliki potensi.
Pastikan
judulmu menarik
Judul merupakan pintu
gerbang proposalmu. Terkadang reviewer dihadapkan pada ratusan proposal yang
harus diseleksi hanya dalam waktu beberapa hari saja, sehingga terkadang akan
meloloskan PKM dengan membaca cepat. Dalam membaca cepat, judul sangat
menentukan kesan pertama, bahkan bisa jadi bila menarik, maka akan diloloskan
tanpa banyak membaca isinya. Idemu boleh biasa saja, tapi bila dikemas dalam judul
yang luar biasa,maka akan membuat kesan pertama yang menarik. Kesan pertama sangat menentukan, dan kesan
pertama dari sebuah proposal adalah judulnya
Harus
Lebay, tapi pastikan itu masuk akal
Ide yang hebat dan
menarik biasanya tidak pernah terpikirkan oleh kebanyakan orang. Namun,
maksimalkanlah idemu walaupun terkesan lebai. Semisal, bila idemu adalah PKMK
dibidang kuliner, buatlah klaim bahwa produkmu mengandung gizi tinggi. Namun,
klaimu harus didukung oleh bukti yang kuat berupa pustaka, atau bahkan harus
kamu uji sendiri di laboratorium, bukan
hanya berupa klaim tanpa dasar yang jelas.
Berdoa
Setelah melakukan berbagai usaha,
maka mendekatlah kepada Yang Maha Kuasa, karena sehebat apapun proposalmu, tidak akan bisa lolos tanpaNya
Demikian
6 tips dan triks lolos PKM. Perlu diingat, selain tips dan trik di atas, jangan lupa membaca panduan penulisan proposal PKM dengan cermat, jangan sampai kamu tidak lolos karena format penulisanmu tidak sesuai dengan panduan.
Tips dan trik lolos PIMNAS akan dibahas pada
tulisan selanjutnya di klik di sini. Selamat menulis!