Sunday, 20 September 2015

Tips dan Trik Lolos PKM (Program Kreativitas Mahasiswa)


Siapa yang tidak mau lolos PKM 2015 didanai 2016 oleh DIKTI?

Ada yang menyarankan untuk menggunakan metode ATM (Amati, Tiru, Modifikasi) agar lolos dalam pendanaan PKM. Namun, tidak selamanya metode ini berhasil, dan walaupun berhasil biasanya akan menghasilkan karya2 bajakan yang pelaksananya sendiri tidak memahami betul konsep PKMnya sendiri, karena hanya mengadopsi ide orang lain. Berbeda bila metode ATM dilakukan oleh pemilik idenya sendiri, sehingga malah termasuk dalam penyempurnaan idenya yang sebelumnya. Nah, pada tulisan ini akan dirangkum beberapa tips dan trik lolos PKM tanpa harus meniru dan membajak ide orang lain. Tulisan ini merupakan pengalaman pribadi dan sudah diterapkan


Luruskan Niat 
Apabila kamu hanya ingin berniat menggali dana PKM saja alias 100% money oriented, (mendapatkan uang saja), maka lebih baik mendaftarlah kerja dan urungkan niatmu untuk membuat proposal, karena biasanya yang seperti ini menghasilkan PKM yang jika lolos hanya melahirkan kegiatan yang dipaksakan dan  bertahan hanya sampai MONEV berakhir. Sangat tidak efisien.

Pastikan PKM apa yang dipilih 
Terdapat banyak jenis PKM yang disediakan oleh dikti, yaitu PKM Penelitian (PKMP), PKM Penerapan Teknologi (PKM-T), PKM Kewirausahaan (PKM-K), PKM Pengabdian kepada Masyarakat (PKM-M), PKM-GT, PKM Artikel Ilmiah (PKM-AI) dan PKM Gagasan Tertulis (PKM-GT). Pastikan dulu apa yang menjadi idemu. Misalkan, apabila itu adalah suatu alat yang masih dalam anganmu, maka tidak ada salahnya diikutkan dalam PKMGT, namun bila kamu ingin membuat prototipenya, maka cocok bila diikutkan dalam PKMKC, dan bila alat itu sudah pernah dicoba untuk dibuat dan sekarang kamu ingin menjualnya, maka cocok dimasukkan ke PKMK. Apabila alat tersebut masih perlu diuji, maka tidak ada salahnya bila diikutkan PKMP terlebih dahulu. Apabila alat tersebut sudah teruji, dan kamu tidak ingin menjualnya tapi ingin agar alatmu diadopsi oleh masyarakat, maka tidak ada salahnya diikutkan dalam PKMM. Apabila kamu belum memiliki ide baru, kamu bisa menulis laporan magang atau laporan praktek kerja lapang (PKL) yang telah kamu laksanakan dan mengirim tulisanmu sebagai PKMAI.  Kamu tidak harus membuat sebuah penemuan baru, namun dapat berupa penyempurnaan dari hal-hal yang sudah ada


Jangan mencari masalah, tapi berilah solusi untuk masalah
Bila Kamu membaca koran, majalah, ataupun mengamati media sosial, bahkan jika mengamati lingkungan sekitar tempat tinggalmu, akan didapatkan ribuan permasalahan di Indonesia. Sebagai agen perubahan, mahasiswa ditantang untuk menyelesaikannya, salah satunya dengan sarana PKM. Jadi, jangan sekali2 menciptakan ide terlebih dahulu, tapi amati dulu apa masalah yang ingin diselesaikan dengan idemu. 

Dosen Pembimbing PKM sangat penting
Pembimbing PKM ibarat lampu yang akan membuat idemu semakin terang. Sangat penting untuk memilih pembimbing yang sudah sering meloloskan mahasiswa di PKM, bahkan akan lebih baik bila pembimbingmu pernah atau sering menjadi reviewer PKM yang ditunjuk oleh DIKTI. Beliau sudah memahami betul apa itu PKM dan bagaimana seluk beluknya, sehingga ketika mahasiswa datang kepadanya, akan mendapatkan banyak masukan. Namun poin 4 ini tidak mutlak, banyak dosen muda dan baru yang memiliki potensi.

Pastikan judulmu menarik
Judul merupakan pintu gerbang proposalmu. Terkadang reviewer dihadapkan pada ratusan proposal yang harus diseleksi hanya dalam waktu beberapa hari saja, sehingga terkadang akan meloloskan PKM dengan membaca cepat. Dalam membaca cepat, judul sangat menentukan kesan pertama, bahkan bisa jadi bila menarik, maka akan diloloskan tanpa banyak membaca isinya. Idemu boleh biasa saja, tapi bila dikemas dalam judul yang luar biasa,maka akan membuat kesan pertama yang menarik. Kesan pertama sangat menentukan, dan kesan pertama dari sebuah proposal adalah judulnya

Harus Lebay, tapi pastikan itu masuk akal
Ide yang hebat dan menarik biasanya tidak pernah terpikirkan oleh kebanyakan orang. Namun, maksimalkanlah idemu walaupun terkesan lebai. Semisal, bila idemu adalah PKMK dibidang kuliner, buatlah klaim bahwa produkmu mengandung gizi tinggi. Namun, klaimu harus didukung oleh bukti yang kuat berupa pustaka, atau bahkan harus kamu uji sendiri di laboratorium, bukan hanya berupa klaim tanpa dasar yang jelas.

Berdoa
Setelah melakukan berbagai usaha, maka mendekatlah kepada Yang Maha Kuasa, karena sehebat apapun proposalmu, tidak akan bisa lolos tanpaNya

Demikian 6 tips dan triks lolos PKM. Perlu diingat, selain tips dan trik di atas, jangan lupa membaca panduan penulisan proposal PKM dengan cermat, jangan sampai kamu tidak lolos karena format penulisanmu tidak sesuai dengan panduan. 

Tips dan trik lolos PIMNAS akan dibahas pada tulisan selanjutnya di klik di sini. Selamat menulis!

0 Comments: