Monday, 21 September 2015

Tips dan Trik Lolos Ke Pimnas

PIMNAS (Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional) adalah muara dari kegiatan PKM dan merupakan event tahunan yang paling bergengsi bagi seluruh mahasiswa di Indonesia. Nah, bagaimana caranya supaya bisa lolos di event yang setiap tahun selalu berpindah tempat pelaksanaannya ini? Ada beberapa tips dan trik yang telah dibocorkan oleh para juri maupun peserta yang lolos. Berikut penulis rangkum dari berbagai acara yang menghadirkan para juri maupun peserta yang lolos PIMNAS.

1. Selamat, namamu tercantum di deretan peserta lolos pendanaan PKM!! Ketika namamu sudah tercantum sebagai peserta lolos pendanaan PKM, segera lakukan persiapan pelaksanaan programmu walaupun dana dari DIKTI belum turun, karena biasanya jarak antara pengumuman dengan laporan pertanggungjawaban cukup pendek. Jangan membuang waktu walaupun hanya sehari

2. Jaga kekompakan satu tim, jaga semangat, biasanya pertengahan waktu pelaksanaan program merupakan saat terberat.

3. Apakah dengan melaksanakan program dengan maksimal sudah cukup? Belum. Para Juara di PIMNAS masih membagikan satu rahasia lagi yang sangat penting dan berpengaruh besar dalam menentukan kelolosan ke PIMNAS, yaitu publikasi. Hampir semua peserta PIMNAS sebelumnya telah mempublikasikan kegiatannya di berbagai media massa, baik cetak maupun elektronik. Ini merupakan poin yang sangat besar dan menunjukkan keberhasilan sebuah program, sedangkan publikasi hasil kegiatan penelitian dapat dipublikasikan di jurnal, baik jurnal terakreditasi nasional maupun jurnal internasional. Poin terakhir ini banyak diakui sebagai metode paling efektif untuk mendongkrak nilai laporan kegiatan PKM sehingga dapat lolos menuju PIMNAS.

Demikian 3 tips dan trik lolos PIMNAS. Semoga PKMmu lolos, selamat berjuang!


Sunday, 20 September 2015

Tips dan Trik Lolos PKM (Program Kreativitas Mahasiswa)


Siapa yang tidak mau lolos PKM 2015 didanai 2016 oleh DIKTI?

Ada yang menyarankan untuk menggunakan metode ATM (Amati, Tiru, Modifikasi) agar lolos dalam pendanaan PKM. Namun, tidak selamanya metode ini berhasil, dan walaupun berhasil biasanya akan menghasilkan karya2 bajakan yang pelaksananya sendiri tidak memahami betul konsep PKMnya sendiri, karena hanya mengadopsi ide orang lain. Berbeda bila metode ATM dilakukan oleh pemilik idenya sendiri, sehingga malah termasuk dalam penyempurnaan idenya yang sebelumnya. Nah, pada tulisan ini akan dirangkum beberapa tips dan trik lolos PKM tanpa harus meniru dan membajak ide orang lain. Tulisan ini merupakan pengalaman pribadi dan sudah diterapkan


Luruskan Niat 
Apabila kamu hanya ingin berniat menggali dana PKM saja alias 100% money oriented, (mendapatkan uang saja), maka lebih baik mendaftarlah kerja dan urungkan niatmu untuk membuat proposal, karena biasanya yang seperti ini menghasilkan PKM yang jika lolos hanya melahirkan kegiatan yang dipaksakan dan  bertahan hanya sampai MONEV berakhir. Sangat tidak efisien.

Pastikan PKM apa yang dipilih 
Terdapat banyak jenis PKM yang disediakan oleh dikti, yaitu PKM Penelitian (PKMP), PKM Penerapan Teknologi (PKM-T), PKM Kewirausahaan (PKM-K), PKM Pengabdian kepada Masyarakat (PKM-M), PKM-GT, PKM Artikel Ilmiah (PKM-AI) dan PKM Gagasan Tertulis (PKM-GT). Pastikan dulu apa yang menjadi idemu. Misalkan, apabila itu adalah suatu alat yang masih dalam anganmu, maka tidak ada salahnya diikutkan dalam PKMGT, namun bila kamu ingin membuat prototipenya, maka cocok bila diikutkan dalam PKMKC, dan bila alat itu sudah pernah dicoba untuk dibuat dan sekarang kamu ingin menjualnya, maka cocok dimasukkan ke PKMK. Apabila alat tersebut masih perlu diuji, maka tidak ada salahnya bila diikutkan PKMP terlebih dahulu. Apabila alat tersebut sudah teruji, dan kamu tidak ingin menjualnya tapi ingin agar alatmu diadopsi oleh masyarakat, maka tidak ada salahnya diikutkan dalam PKMM. Apabila kamu belum memiliki ide baru, kamu bisa menulis laporan magang atau laporan praktek kerja lapang (PKL) yang telah kamu laksanakan dan mengirim tulisanmu sebagai PKMAI.  Kamu tidak harus membuat sebuah penemuan baru, namun dapat berupa penyempurnaan dari hal-hal yang sudah ada


Jangan mencari masalah, tapi berilah solusi untuk masalah
Bila Kamu membaca koran, majalah, ataupun mengamati media sosial, bahkan jika mengamati lingkungan sekitar tempat tinggalmu, akan didapatkan ribuan permasalahan di Indonesia. Sebagai agen perubahan, mahasiswa ditantang untuk menyelesaikannya, salah satunya dengan sarana PKM. Jadi, jangan sekali2 menciptakan ide terlebih dahulu, tapi amati dulu apa masalah yang ingin diselesaikan dengan idemu. 

Dosen Pembimbing PKM sangat penting
Pembimbing PKM ibarat lampu yang akan membuat idemu semakin terang. Sangat penting untuk memilih pembimbing yang sudah sering meloloskan mahasiswa di PKM, bahkan akan lebih baik bila pembimbingmu pernah atau sering menjadi reviewer PKM yang ditunjuk oleh DIKTI. Beliau sudah memahami betul apa itu PKM dan bagaimana seluk beluknya, sehingga ketika mahasiswa datang kepadanya, akan mendapatkan banyak masukan. Namun poin 4 ini tidak mutlak, banyak dosen muda dan baru yang memiliki potensi.

Pastikan judulmu menarik
Judul merupakan pintu gerbang proposalmu. Terkadang reviewer dihadapkan pada ratusan proposal yang harus diseleksi hanya dalam waktu beberapa hari saja, sehingga terkadang akan meloloskan PKM dengan membaca cepat. Dalam membaca cepat, judul sangat menentukan kesan pertama, bahkan bisa jadi bila menarik, maka akan diloloskan tanpa banyak membaca isinya. Idemu boleh biasa saja, tapi bila dikemas dalam judul yang luar biasa,maka akan membuat kesan pertama yang menarik. Kesan pertama sangat menentukan, dan kesan pertama dari sebuah proposal adalah judulnya

Harus Lebay, tapi pastikan itu masuk akal
Ide yang hebat dan menarik biasanya tidak pernah terpikirkan oleh kebanyakan orang. Namun, maksimalkanlah idemu walaupun terkesan lebai. Semisal, bila idemu adalah PKMK dibidang kuliner, buatlah klaim bahwa produkmu mengandung gizi tinggi. Namun, klaimu harus didukung oleh bukti yang kuat berupa pustaka, atau bahkan harus kamu uji sendiri di laboratorium, bukan hanya berupa klaim tanpa dasar yang jelas.

Berdoa
Setelah melakukan berbagai usaha, maka mendekatlah kepada Yang Maha Kuasa, karena sehebat apapun proposalmu, tidak akan bisa lolos tanpaNya

Demikian 6 tips dan triks lolos PKM. Perlu diingat, selain tips dan trik di atas, jangan lupa membaca panduan penulisan proposal PKM dengan cermat, jangan sampai kamu tidak lolos karena format penulisanmu tidak sesuai dengan panduan. 

Tips dan trik lolos PIMNAS akan dibahas pada tulisan selanjutnya di klik di sini. Selamat menulis!

Wednesday, 16 September 2015

SEPOTONG TULISAN TENTANG PENELITIAN


Tulisan ini sangat cocok untuk mahasiswa maupun peneliti pemula yang akan mulai melakukan penelitian namun masih ragu dan bingung mencari topik atau mencari judul penelitian di bidang peternakan maupun bidang lain yang berhubungan.

Monday, 14 September 2015

Panduan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Tahun 2015 Didanai tahun 2016

Cerita tentang program kreativitas mahasiswa dimulai pada tahun 1997 dengan didasari kesadaran penuh atas adanya kesenjangan antara teori yang diperoleh mahasiswa dengan realita kebutuhan masyarakat dan munculnya tuntutan masyarakat atas mutu lulusan perguruan tinggi yang mandiri dan siap mengantisipasi arah pengembangan bangsa, pada tahun 1997 Direktorat Penenlitian dan Pengabdian kepada Masyarakat merealisasikan Program Pengembangan Budaya Kewirausahaan di Perguruan Tinggi (PBKPT). Salah satu komponen program kunci di dalamnya adalah Program Karya Alternatif Mahasiswa (KAM). Program ini hanya dapat diakses dan dilaksanakan mahasiswa. Singkat cerita, program ini terus berkembang hingga pada tahun 2009 terdiri dari Program Kreativitas Mahasiswa (PKM), yaitu: PKM-Penelitian (PKMP), PKM-Penerapan Teknologi (PKM-T), PKM-Kewirausahaan (PKM-K), PKM-Pengabdian kepada Masyarakat (PKM-M), PKM-GT, serta PKM-Artikel Ilmiah (PKM-AI) dan KKTM menjadi PKM-Gagasan Tertulis (PKM-GT).

Pengajuan usulan proposal dan tata cara pengiriman proposal secara on-line ke Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat dapat dibaca di panduan.

Panduan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) tahun 2015 didanai tahun 2016 bisa didownload di sini atau di sana

Friday, 11 September 2015

Klasifikasi Ayam Kampung

Ayam Kampung

Siapa yang tidak kenal ayam kampung atau ayam jawa? Ayam ini merupakan ayam unggulan asli Indonesia yang digemari oleh masyarakat di seluruh bagian Indonesia.

Cara untuk mengetahui asal usul ayam ini dapat dilakukan dengan mengenali klasifikasinya. Klasifikasi ayam kampung adalah:

Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Aves
Sub Kelas : Neornithes
Ordo : Galliformes
Famili : Phasianidae
Genus : Gallus
Spesias : Gallus gallus

Kingdom Animalia memiliki makna bahwa ayam ini termasuk dalam hewan. Hal ini sepertinya sudah cukup jelas, begitu juga dengan filum vertebrata yaitu hewan bertulang belakang, serta aves yaitu burung. Sub kelas ayam kampung adalah Neornithes atau disebut burung sejati, yaitu burung modern yang sering kita lihat sekarang, dan lawannya adalah burung purba atau termasuk dalam sub kelas Archaeornithes. Burung purba memiliki ciri yang tidak ada pada burung modern, antara lain mempunyai gigi, ekor bertulang, dan terdapat cakar pada sayapnya. Namun, bukti jelas mengenai keberadaan burung purba belum pernah penulis baca atau lihat.

Setelah sub kelas, ayam kampung dapat dikenali dengan ordo Galliformes dengan ciri-ciri berparuh pendek, suka makan beras, dan memiliki kaki yang dapat digunakan untuk mengais dan berlari. Ayam kampung juga masuk dalam famili Phasianidae karena memiliki 4 jari yang terdiri dari 3 jari menghadap depan dan 1 jari menghadap belakang. Ayam kampung tidak termasuk dalam famili Turnicidae, karena famili ini hanya memili 3 jari yang menghadap ke depan seluruhnya. Selanjutnya, ayam kampung termasuk dalam genus Gallus (ayam hutan), yang terdiri dari dua spesies yaitu Gallus gallus (ayam hutan merah) dan Gallus varius (ayam hutan hijau).